Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
English Teachers Forum
Minggu, 30 Januari 2011

Pelaksanaan UNAS & Kisi-Kisi 2010/2011

Diposting oleh arifs_uban65

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1.    Satuan    pendidikan    adalah    kelompok    layanan    pendidikan    yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
2.    Jenjang  pendidikan  adalah  tahapan  pendidikan  yang  ditetapkan  berdasarkan tingkat    perkembangan    peserta    didik,    tujuan    yang    akan    dicapai,    dan kemampuan yang dikembangkan.
 3.    Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian  kompetensi  peserta  didik  secara  nasional  pada  jenjang  pendidikan dasar dan menengah.
4.    UN  Susulan  adalah  ujian  nasional  yang  diselenggarakan  bagi  peserta  didik yang tidak dapat mengikuti UN utama karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah.
5.    Ujian Sekolah/Madrasah selanjutnya disebut US/M adalah kegiatan pengukuran dan  penilaian  kompetensi  peserta  didik  yang dilakukan  oleh  sekolah/madrasah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi.
6.    Ujian  kompetensi  keahlian  adalah  ujian  nasional  yang  terdiri  atas  teori  dan praktik kejuruan.
7.    Nilai  Sekolah/Madrasah  selanjutnya  disebut  Nilai  S/M  adalah  nilai  gabungan antara nilai  ujian  sekolah/madrasah  dan  nilai  rata-rata  rapor  untuk  SMP/MTs, SMPLB,  SMA/MA, SMALB, dan SMK.
8.    Nilai  Ujian  Nasional  yang  selanjutnya  disebut  Nilai  UN  adalah  nilai  yang diperoleh peserta didik pada UN.
9.    Nilai Akhir yang selanjutnya disebut NA adalah nilai gabungan antara Nilai S/M
dan Nilai UN untuk mata pelajaran yang diujinasionalkan.
10.    Kriteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian minimal untuk dinyatakan lulus.
11.    Badan  Standar  Nasional  Pendidikan  yang  selanjutnya  disebut  BSNP  adalah Badan  yang  dibentuk  berdasarkan  Peraturan  Pemerintah  Republik  Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
12.    Kurikulum 1994 adalah kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sudah berlaku    secara    nasional    sejak    tahun    pelajaran    1994/1995    berdasarkan Keputusan  Menteri  Pendidikan  dan  Kebudayaan  Nomor  060/U/1993,  Nomor
061/U/1993 Tahun 1993, Nomor 080/U/1993, Nomor 126/U/1993, dan Nomor
129/U/1993.
13.    Kurikulum 2004 adalah kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang sudah diterapkan  secara  terbatas  mulai  tahun  pelajaran  2001/2002  berdasarkan Keputusan    Direktur    Jenderal    Pendidikan    Dasar    dan    Menengah    Nomor
399a/C.C2/Kep/DS/2004,  Keputusan  Direktur  Pendidikan  Menengah  Umum
Nomor 766a/C4/MN/2003, dan Nomor 1247a/C4/MN/2003.
14.    Standar   Isi   adalah   ruang   lingkup    materi   dan   tingkat   kompetensi   yang dituangkan  dalam  kriteria  tentang  kompetensi  tamatan,  kompetensi  bahan kajian,  kompetensi  mata  pelajaran,  dan  silabus  pembelajaran  yang  harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
15.    Standar  Kompetensi  Lulusan  yang  selanjutnya  disebut  SKL  adalah  standar kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik.
16.    Kisi-kisi soal UN adalah acuan dalam pengembangan dan perakitan soal ujian berdasarkan SKL dan kemampuan yang diujikan.
17.    Lembar  jawaban  UN  yang  selanjutnya  disebut  LJUN  adalah  lembaran  kertas yang digunakan oleh peserta didik untuk menjawab soal UN.
18.    Surat  Keterangan  Hasil  Ujian  Nasional  yang  selanjutnya  disebut  SKHUN adalah surat keterangan yang berisi Nilai S/M yang diujinasionalkan, Nilai UN, dan NA.
19.    Prosedur operasi standar yang selanjutnya disebut POS adalah urutan langkah baku    yang    mengatur    teknis    pelaksanaan    ujian    nasional    dan    ujian sekolah/madrasah.
20.    Pemerintah  daerah  adalah  pemerintah  provinsi  dan  pemerintah  kabupaten/
kota.
21.    Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
22.    Kementerian adalah Kementerian Pendidikan Nasional.
23.    Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional.
24.    Perguruan  Tinggi  adalah  perguruan  tinggi  negeri  yang  ditetapkan  oleh  BSNP
berdasarkan rekomendasi dari Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia.
BAB II
HAK DAN PERSYARATAN PESERTA UJIAN Pasal 2
(1)    Setiap peserta didik SMP/MTs,  SMA/MA,  dan  SMK berhak mengikuti US/M dan
UN.
(2)    Setiap peserta didik pada SMPLB dan SMALB berhak mengikuti US.
(3)    Setiap peserta didik tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan  tunalaras pada
SMPLB dan SMALB berhak mengikuti UN.
(4)    Untuk mengikuti US/M dan UN, peserta didik harus memenuhi persyaratan:
a.  telah berada pada tahun terakhir SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, atau
SMK;
b.  memiliki  laporan  lengkap  penilaian  hasil  belajar  pada  SMP/MTs,  SMPLB, SMA/MA,   SMALB,   atau   SMK   mulai   semester   I   tahun   pertama   hingga semester I tahun terakhir; dan
c.   memiliki  ijazah,  surat  keterangan  lain  yang  setara  atau  berpenghargaan sama  dengan  ijazah  dari  satuan  pendidikan  yang  setingkat  lebih  rendah, atau  memiliki  bukti  kenaikan  kelas  dari  kelas  III  ke  kelas  IV  untuk  siswa kulliyatul-mu’alimin al-islamiyah (KMI)/tarbiyatul-mu’alimin al-islamiyah (TMI) yang pindah ke SMA/MA atau SMK.
(5)    Peserta didik yang karena alasan tertentu dengan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti UN dapat mengikuti UN Susulan.
(6)    Peserta  didik  yang  belum  lulus  UN  Tahun  Pelajaran  2008/2009  dan  Tahun
Pelajaran 2009/2010 dapat mengikuti UN Tahun Pelajaran 2010/2011.
BAB III
UJIAN SEKOLAH/MADRASAH Pasal 3
SMP/MTs,  SMPLB,  SMA/MA,  SMALB,  dan  SMK  menyelenggarakan  US/M  untuk semua mata pelajaran.
Pasal 4
US/M untuk SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dilaksanakan sebelum
UN sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
 
Pasal 5
Satuan pendidikan menyusun bahan US/M berdasarkan kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan masing-masing.
Pasal 6
(1)    US/M dilaksanakan oleh  satuan pendidikan masing-masing. (2)    Nilai S/M semua mata pelajaran diserahkan kepada BSNP.
(3)    Nilai  S/M  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (2)  diterima  oleh  BSNP  sebelum pelaksanaan UN.
(4)    Ketentuan   lebih   lanjut   mengenai   penyerahan   dan   penerimaan   Nilai   S/M sebagaimana    dimaksud  pada  ayat  (2)  dan  ayat  (3)  diatur  dalam  POS  yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 7
Hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan US/M diatur dalam Prosedur Operasi
Standar (POS) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
BAB IV UJIAN NASIONAL
Pasal 8
(1)    UN Tahun Pelajaran 2010/2011 dilaksanakan 1 (satu) kali.
(2)    UN  untuk  SMA/MA,  SMALB,  dan  SMK  dilaksanakan  mulai  18  April  2011
sampai dengan 21 April  2011.
(3)    UN  susulan  untuk  SMA/MA,  SMALB,  dan  SMK  dilaksanakan  mulai  25  April
2011 sampai dengan 28 April  2011.
(4)    Kelulusan  peserta didik  SMA/MA,  SMALB, dan  SMK diumumkan oleh  satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011.
(5)    UN  untuk  SMP/MTs  dan  SMPLB  dilaksanakan  mulai  25  April  2011  sampai dengan 28 April 2011.
(6)    UN  susulan  untuk  SMP/MTs  dan  SMPLB  dilaksanakan  mulai  3  Mei  2011
sampai dengan 6 Mei 2011.
(7)    Kelulusan   peserta   didik   SMP/MTs   dan   SMPLB   diumumkan   oleh   satuan pendidikan paling lambat 4 Juni 2011.
(8)    Ujian kompetensi keahlian kejuruan untuk SMK dilaksanakan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum UN.
Pasal 9
Mata pelajaran yang diujikan pada UN:
a.    Mata Pelajaran UN SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Alam meliputi Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi;
b.    Mata Pelajaran UN SMA/MA Program IPS meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi;
c.    Mata  Pelajaran  UN  SMA/MA  Program  Bahasa  meliputi  Bahasa  Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Bahasa Asing lain yang diambil, Sejarah Budaya/ Antropologi, dan Sastra Indonesia;
d.    Mata  Pelajaran  UN  MA  Program  Keagamaan  meliputi  Bahasa  Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Tafsir, Hadis, dan Fikih;
e.    Mata    Pelajaran    UN    SMK    meliputi    Bahasa    Indonesia,    Bahasa    Inggris, Matematika, dan kompetensi keahlian;
f.    Mata  Pelajaran  UN  SMALB  meliputi  Bahasa  Indonesia,  Bahasa  Inggris,  dan
Matematika;
g.    Mata Pelajaran UN SMP/MTs, dan SMPLB meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam; Pasal 10
(1)    Kompetensi keahlian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf e terdiri atas teori dan praktik kejuruan.
(2)    Ujian teori kejuruan SMK dilaksanakan oleh satuan pendidikan masing-masing.
(3)    Ujian praktik kejuruan SMK dilaksanakan oleh satuan pendidikan masing-masing bersama  dunia industri dan/atau asosiasi profesi.
(4)    Ketentuan   lebih   lanjut  mengenai  ujian  kompetensi    keahlian  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam POS yang ditetapkan oleh  BSNP.
Pasal 11
Standar  Kompetensi  Lulusan  Ujian  Nasional  (SKLUN)  Tahun  Pelajaran  2010/2011 merupakan  irisan  dari  pokok  bahasan/subpokok  bahasan  Kurikulum  1994,  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2004, dan Standar Isi.
Pasal 12
(1)    Kisi-kisi soal UN disusun berdasarkan SKLUN Tahun Pelajaran 2010/2011.
(2)    Kisi-kisi soal UN Tahun Pelajaran 2010/2011 sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
(3)    Soal  UN  disusun  dan  dirakit  berdasarkan  kisi-kisi  soal  UN  Tahun  Pelajaran
2010/2011.
(4)    Soal UN sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikembangkan dan dikelola oleh Pusat  Penilaian  Pendidikan  (Puspendik)  Badan  Penelitian  dan  Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan Nasional di bawah koordinasi BSNP.
(5)    Soal UN ditelaah oleh guru, dosen, dan Puspendik Balitbang dan ditetapkan oleh
BSNP.
Pasal 13
(1)    Penggandaan  dan  pendistribusian  naskah  soal  UN  dilakukan  oleh  percetakan yang  ditetapkan  melalui  lelang  terbuka  sesuai  dengan  peraturan  perundang- undangan.
(2)    Pelaksanaan  pelelangan  sebagaimana  yang  dimaksud  pada  ayat  (1)  menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
(3)    Pengawasan pencetakan dan pendistribusian naskah soal UN menjadi  tanggung jawab perguruan tinggi.
(4)    Ketentuan lebih lanjut mengenai penggandaan dan pendistribusian naskah soal
UN diatur dalam POS UN yang  ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 14
UN  dilaksanakan  oleh  BSNP  bekerja  sama  dengan  instansi  terkait  di  lingkungan Pemerintah,  pemerintah  provinsi,  pemerintah  kabupaten/kota,  perguruan  tinggi,  dan satuan pendidikan.
Pasal 15
(1)    BSNP  memberikan  sebagian  wewenang  kepada  pemerintah  provinsi  dalam pelaksanaan dan pengawasan UN SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB.
(2)    BSNP memberikan sebagian wewenang kepada perguruan tinggi negeri dalam pelaksanaan dan pengawasan UN SMA/MA dan SMK.
(3)    Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  pemberian  sebagian  wewenang  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur  dalam POS yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 16
Peserta UN mengikuti ujian pada satuan pendidikan penyelenggara UN sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POS yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 17
(1)    Pengawas ruang UN SMA/MA dan SMK adalah   guru yang mata pelajarannya tidak  sedang  diujikan  yang  ditetapkan  oleh  perguruan  tinggi  bersama  dinas pendidikan dan kantor kementerian agama kabupaten/kota.
(2)    Perguruan tinggi menjadi koordinator pengawas UN SMA/MA dan SMK.
(3)    Pengawas  ruang  UN  SMP/MTs,  SMPLB,  dan  SMALB  adalah  guru  yang  mata pelajarannya  tidak  sedang  diujikan  yang  ditetapkan  oleh  penyelenggara  UN tingkat kabupaten/kota dan kantor kementerian agama kabupaten/kota.
(4)    Pengawasan ruang diatur  dengan sistem acak dalam 1 (satu) kabupaten/kota.
(5)    Guru  yang  mata  pelajarannya  sedang  diujikan  tidak  diperbolehkan  berada  di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN.
(6)    Ketentuan  lebih  lanjut  mengenai  pengawasan  UN  diatur  dalam  POS  yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 18
Perseorangan,  kelompok,  dan/atau  lembaga  yang  terlibat  dalam  penyelenggaraan UN    wajib    menjaga    kerahasiaan,    kejujuran,    keamanan,    dan    kelancaran penyelenggaraan UN.

Pasal 19
(1)    Pemindaian   LJUN   SMP/MTs,   SMPLB,   dan   SMALB   dilakukan   oleh   dinas pendidikan provinsi.
(2)    Pemindaian  LJUN  SMA/MA  dan SMK dilakukan oleh perguruan tinggi negeri.
Pasal 20
(1)    Penskoran dan penghitungan NA dilakukan oleh Puspendik Balitbang melalui koordinasi BSNP dan dituangkan dalam daftar kolektif.
(2)    Daftar   kolektif  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  disampaikan  kepada penyelenggara UN tingkat provinsi untuk diterbitkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BSNP.
(3)    Dokumen Nilai S/M, Nilai UN, dan NA dikelola oleh Puspendik Balitbang.
Pasal 21
(1)    Pengisian nilai SKHUN dilakukan oleh dinas pendidikan provinsi.
(2)    Peserta    UN    diberi    SKHUN    yang    diterbitkan    oleh    sekolah/madrasah penyelenggara UN.
Pasal 22
Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan sosialisasi UN.
Pasal 23
Kementerian  Pendidikan  Nasional  memetakan  hasil  UN  pada  tingkat  sekolah/
madrasah, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
BAB V BIAYA
Pasal 24
Biaya  penyelenggaraan  UN  menjadi  tanggung  jawab  Pemerintah  dan  pemerintah daerah.
Pasal 25
Pemerintah, pemerintah daerah, dan satuan pendidikan dilarang memungut biaya penyelenggaraan UN dari peserta didik dan/atau orang tua/walinya.

BAB VI
SANKSI Pasal 26
(1)    Perseorangan,  kelompok,  dan/atau  lembaga  yang  melakukan  pelanggaran, penyimpangan,  dan/atau  kecurangan  dalam  penyelenggaraan  UN  dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)    Peserta  didik  yang  terbukti  melakukan  kecurangan  dalam  mengerjakan  soal
UN dinyatakan tidak lulus.
(3)    Ketentuan    lebih    lanjut    mengenai    pelanggaran,    penyimpangan,    dan/atau kecurangan  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  diatur  dalam  POS  yang ditetapkan oleh BSNP.

0 komentar:

Posting Komentar